Selasa, 10 Mei 2011

MISTERI YOGA DAN KUNDALINI SAKTI

(1), KENALI KEKUATAN BINDU
Setiap orang mempunyai tenaga
spiritual rahasia yang berbeda dan
berpusat di ujung tulang ekor. Tenag ini di dalam ajaran-ajaran spiritua kuno India dinamakan kundalini.
Bagi orang kebanyakan, tenaga kundalini itu berada dalam keadaan tidur Namun bagi yang mengerti, kundalin itu merupakan kekuatan sumber atau kekuatan dasar dari segala kekuatan di dalam badan. Baik yang bersifat
kasar ataupun halus, dan mereka akan berusaha untuk membangkitkan Kundalininya. Kundalini memulai kebangkitannya
dari pusatnya di Cakra Muladhara,
melewati Cakra Swadhisthana, Cakr Manipura, Cakra Anahata, Cakr Visuddha, Cakra Ajna, dan akhirny mencapai Cakra Sahasrara, yaitu Cakra ke tujuh dan Cakra pusat terakhi dengan seribu pusat.
Antara cakra ke tujuh dan cakra ke enam terdapa sebuah titik pusat yang dinamaka Bindu Visarga. Pusat ini yan memegang peranan sangat penting dalam kebangkitan kundalini.
Berbagai agama dan kepercayaan
memiliki cara masing-masing yang
berbeda untuk membangkitkan kundalini, dengan sistem dan tujua yang berbeda pula.
Beberap diantaranya yang masih terpukau oleh kekuatan-kekuatan bawah berusaha membangkitkan kundalin dengan tujuan mendapatka kekuatan-kekuatan gaib, tenaga dalam dan lain-lain. Namun tidak semua yang berusaha membangkitkan kundalini mempunyai tujuan untuk
membebaskan dirinya dari khayala dan kepalsuan. Malah sebaliknya berusaha memusatkan praktek praktek pembangkitan kundalininya untuk tujuan merealisasikan Sang Diri Sejati. Mereka yang telah berhasil
membangkitkan kundalininya akan
mampu menjadi tuan dari keinginan keinginannya.
Kata Cakra menunjukkan arti
perputaran roda. Masing-masing
cakra merupakan pusat-pusat roda
pemutaran dari berbagai tenaga-
tenaga yang berlainan di pusat-pusa yang berbeda pula di dalam tubuh manusia. Lancar tidaknya, ata berhasil tidaknya pemutaran da pembangkitan ditentukan oleh sejau mana yang bersangkutan berhasi menyucikan pusat-pusat kekuatan tersebut. Tentu, serta saluran-saluran nadinya, khususnya tiga buah nadi,
yaitu Ida, Pinggala dan Susumna nadi. Spiral adalah kekutan daya hidup alami dan pertumbuhan. Spiral ini terus tumbuh dan tidak persis sama ditemui pada setiap orang.
Spiral ini merupakan bentuk dari ‘curve’ dimana satu dan yang lain ukurannya berbeda tetapi bentuknya sama. Spiral bekerja dengan dua cara dan keluar masuk menuju sumbernya.
Spiral ini dapat menentukan dan mengeliminasi hal-hal yang telah terjadi, secara tidak langsung dapat mencapai bagian yang lebih besar dan hal yang baru. Misteri Yoga dan Kundalini Sakti

(2) POTENSI TERPENDAM HATHA YOGA
Fenomena dari spiral ini
memberikan suatu pola evolusi suatu individu dan mencapai level kosmik.
Pada intinya, Hatha Yoga merupakan kundalini sakti yaitu lingkaran ular berbentuk spiral yang menggambarkan kekuatan dan tenaga potensial yang terpendam, yang pada dasarnya terdapat di dalam diri setiap orang.
Kundalini mengandung arti panas dan sakti berarti kekuatan. Jadi kundalini sakti berarti tenaga spiral yang panas, diam terbaring namun merupakan tenaga yang potensial. Dan tenaga ini siap meluncur ke atas bila sudah dibuka pembungkusnya dan jalurnya sudah dibersihkan.
Di dalam kitab Gheranda- Samhita (3.9) dinyatakan bahwa kundalini terletak di Muladhara di daerah bagian bawah abdomen.
Salah satu cara untuk merangsang cakra ini dengan menekan lapisan abdomen dengan tumit dan kedua sisi dari kaki, dimana tumit menekan lubang dubur dan mata kaki menekan solar plexus, dan merangsang kundalini dengan mengkontraksikan lubang dubur
(bhanu).
Kundalini merupakan tenga yang
dahsyat dan menyebar sehingga
diyakini sebagai sumber kehidupan.
Terdapat titik khusus dalam matrix
tubuh yng menyimpan tenaga potensial untuk merangsang atau mendapatkan tenaga tersebut. Dan satu dari titik itu menjadi perhatian khusus dalam Hatha Yoga.
Tujuan pertama dari Hatha Yoga
adalah untuk membersihkan nadi
sehingga dapat memperlancar prana, dan kemudian mendorong naik kekuatan Kundalini. Pengaktifan tenaga laten yang dahsyat ini dilakukan menimbulkan transformasi yang mendalam dari yogi dan mempercepat perkembangan
kesadaran akan identitasnya.
Tahapan utama dalam proses
transformasi ini ditunjukkan secara bersamaan dengan pembukaan dan penutupan kundalini di berbagai Cakra yang terletak di citrini-nadi dalam jalur Susumna, dan sampai pada puncaknya di Sahasrara – padma.
Sering orang-orang
terserongkan oleh tanda-tanda
tertentu yang kadang hanya
merupakan getaran-getaran dari
reaksi sentuhan awal kundalini.
Mereka langsung mengatakan bahwa kundalini telah bangkit. Beberapa indikasi bangkitnya kundalini akan muncul setelah yang bersangkutan menunjukkan cara hidup yang diperlukan untuk itu. Kundalini tidak akan dapat bangkit jika yang bersangkutan tidak menjauhkan diri dari sifat-sifat yng tidak terpuji, termasuk sifat-sifat tidak terpuji yang sangat tersembunyi, yang sering bersembunyi pula di dalam kegiatan kegiatan yang tampaknya saleh.
Beberap indiksi bangkitnya
kundalini dapat diyakini jika terjadi
adanya hentakan di Cakra Muladhara, ketika rambut berdiri pada pangkalnya saat Uddiyana,
Jalandhara, dan Mulabandha muncul secara otomatis, saat nafas berhenti tanpa dikehendaki, saat Kevala Kumbhaka (konsentrasi penuh pada
Prana) datang dengan sendirinya
tanpa ditahan. Saat merasakan aliran prana mengalir ke atas menuju Sahasrara, saat mengalami pengalaman mistik, saat terucapnya mantra gaib OM berulang kali secara otomatis, saat tidak ada pikiran duniawi dalam benak, saat meditasi mata menjadi satu di trikuta (di antara dua alis mata), saat samsavi-mudra bereaksi, saat itu dikatakan bangkitnya kundalni. Selama meditasi, seolah-olah tidak merasakan badan, saat bola mata tertutup dan tidak terbuka tanpa dikehendaki, saat seperti adanya aliran listrik mengalir naik-turun melalui saraf, saat itu
dikatakan kundalini telah bangkit.

3 KESEIMBANGAN NADI IDA DAN PINGGALA
Psychiatris Amerika dan
Opthalmologist Lee Sannella membuat kajian mendetail tentang ciri psychologist dan physioplogis dari “pengalaman kundalini” mencatat, bahwa sensasi pisik seperti gatal, bergerak-gerak, berdenyut, rasa
panas-dingin yang amat sangat,
penglihatan sinar dan perasaan
adanya sumber suara, dan juga
adanya “sparm” dan melilit seperti proses pembentukan
“archetypa”(multi bentuk) atau paling tidak dalam phase seperti itu.
Lebih lanjut gambar klinis bangkitnya Kundalni juga diamati.
Menurut text India,
Kundalini bangkit atau dibangkitkan pada jalur tulang belakang bergerak ke atas melalui susumna bagian tengah dan berakhir setelah mencapai mahkota kepala.
Sedangkn Lee Sannela menyatakan gambar klinis Kundallini bergerak dari bagian kaki dan pinggang menuju bagian atas kepala, kemudian turun ke bagian muka, bergerak menuju tenggorokan sampai tujuan akhir di daerah abdominal. Dalam hal ini Sannella memberi istilah ‘physio Kundalini’ untuk membedakan kajiannya
dengan Yoga tradisional (India).
Dinyatakan dengan jelas bahwa
physio- Kundalini merupakan
mekanisme terpisah yang bisa
diaktifkan sebagai bangkitnya Kundalini secara menyeluruh.
Diantara study kajian Sannella,
seorang wanita berumur 41 tahun
dan telah lama melakukan latihan
meditasi menyampaikan pengalaman sensasi-sensasi seperti rasa panas khususnya di bagian tulang belakang, yang diikuti adanya persepsi-persepsi
cahaya dalam tengkorak kepala dan bergerak ke bawah di bagian tulang belakang.
Pengalaman tersebut berlanjut selama beberapa minggu, dan selama itu wanita teresebut tidak merasa bermeditasi, sementara itu rasa panas yang mengalir dalam tubuhnya meningkat begitu dahsyat seakan menghancurkan system sarafnya.
Bahkan orang lainpun merasakan
rasa panas yang amat sangat saat
menyentuh pinggang bagian bawahnya.
Timbulnya gejala seperti itu menunjukkan kebiasaan yang berlanjut antara aspek bawah sadar dan organ fisik manusia. Sebagai halnya dalam Hatha Yoga, mekanisme dari organ badan kasar (Sthula Sarira) seperti pernafasan dan kontraksi otot
dimanfaatkan untuk merangsang Kundalini.
Dari sudut pandang para Yogi, aktifitas dari beberapa kelenjar dari seseorang dapat diolah dengan baik secara bersamaan dalam satu matrix psychophysical.
Sehubungan dengan manifestasi bangkitnya Kundalini,
Marshall Govindan menguraikan
persepsi internal tentang cahaya yang menakjubkan (besar) di daerah Ajna Cakra sebagai awal kebangkitan Kundalini. Selama tahapan ini,
Govindan juga menyatakan bahwa
pikiran menjadi lebih tenang dan
nafsu makan berkurang. Nafas terus-
menerus mengalir melalui hidung
selama beberapa hari. Hal ini mengindikasikan seimbangnya Nadi Ida dan Pingala. Bahkan kadang ilusi ledakan Kundalini, dimana Govindan menjelaskan hal ini sebagai isyarat hentakan listrik dari jalur tulang belakang bergerak ke atas menuju Sahasrara.
Govindan juga menyatakan
adanya suara musik (Nada) terdengar, dan tekanan perasaan tersebut membawanya menuju alam bawah sadar.
Tubuh fisik akan menyesuaikan
selama pembangkitan awal, dan baik detak jantung dan nafas mungkin berhenti sehingga terlihat mati fisik.
Tetapi, jika dibuka kelopak matanya, matanya bersinar seperti mutiara karena pengaruh energi dimana interaksi dalam dirinya (supra- physical) menjadi suatu pengalaman dengan cahaya penuh kebahagiaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar