Kamis, 26 Mei 2011

TANTRA, CHAKRA, DAN KUNDALINI

APAKAH TANTRA?
Tantra adalah cabang dari agama
Hindu. Kebanyakan kitab-kitab Tantra
masih dirahasiakan dan arti
sebenarnya dan yang sudah diketahui
masih merupakan teka-teki.
Kebanyakan orang-orang Hindu, termasuk para sarjana besar, pada
umumnya tidak mendiskusikan
Tantra. Kata Sansekerta dari Tantra artinya
"memperluas" (to expand). Berbeda
dengan agama Hindu pada umumnya,
sebagian dari Tantra percaya kepada
kenikmatan hidup material. Tidak
seorangpun mengetahui secara tepat kapan Tantra mulai atau Mahareshi
mana yang memulainya. Bukti
menunjukkan bahwa Tantrisme ada
selama zaman Weda. Bahkan Sankara
menyebut keberadaannya dalam
bukunya Saundarya Lahari. Ada sekitar seratus delapan buku
mengenai Tantra. Tantrisme dan
Saktiisme hampir satu dan sama.
Dalam Tantrisme, Istadewa yang
dipuja adalah Siwa-Sakti, kombinasi
dari Siwa dan saktinya Parwati. Tantra adalah satu sistem dari praktek-
praktek yang dipergunakan untuk
meningkatkan spiritual. Bagian
terbaik dari Tantra adalah
pengetahuannya mengenai energi
Kundalini yang luas yang belum dimanfaatkan di dalam tubuh
manusia. Tantra juga melakukan
penelitian mengenai ilmu kimia,
astrologi, astronomi, palmistry (ilmu
meramal melalui rajah tangan),
cosmologi (ilmu tentang alam semesta, awal, perkembangan, dan akhirnya)
dan bahkan teori atom. Mantra-mantra
adalah hadiah dari Tantra kepada
agama Hindu dan dunia. Yantra, sket-
sket dan bentuk-bentuk geometral
yang dihubungkan dengan Mantra, juga merupakan hadiah yang sama
pentingnya dari Tantra kepada
kemanusiaan.

MENURUT TANTRA SARAF APA YANG
PALING PENTING?
Menurut Tantra adalah tiga urat saraf
yang peling penting, yaitu Sushumna,
Ida dan Pinggala, mulai dari
Muladhara Chakra, di dasar tulang
belakang. Sushumna adalah yang
paling penting dari semua saraf, atau Nadi, dan ia tidak kelihatan dan
sangat halus. Ia bergerak melalui
jaringan pusat dari tulang belakang
dan bergerak jauh sampai titik paling
atas dari kepala. Ida dan Pinggala
bergerak paralel dengan Sushumna di sebelah kiri dan kanan dari saraf
tulang belakang. Ida dan Pinggala
bertemu dengan Sushumna di Ajna
Chakra, titik yang terletak antara alis
mata. Mereka berpisah lagi dan
mengalir melalui sisi kiri dan kanan hidung. APAKAH CHAKRA? Sepanjang Sushumna, ada tujuh
pusat-pusat bathin (psychic centers)
mulai dari Muladhara Chakra. Mereka
tak dapat dilihat dengan mata
telanjang. Mereka dipercaya
berbentuk seperti bunga teratai dengan warna-warna yang berbeda,
dan masing-masing mengendalikan
kegiatan dari organ indriya yang
berbeda. Muladhara Chakra (pada dasar dari tulang belakang) memiliki empat daun bunga dan mengendalikan bau. Swadishthana Chakra (pada dasar kelamin) memiliki enam daun bunga
dan mengendalikan rasa Manipura Chakra (di seberang pusar)
mempunyai sepuluh daun bunga dan
mengendalikan pandangan. Anahata Chakra (sejajar dengan hati)
mempunyai duabelas daun bunga
dan mengendalikan sentuhan. Wisuddha Chakra (pada jakun
kerongkongan) memiliki enam belas
daun bunga dan mengendalikan
pendengaran Ajna Chakra (di antara alis) memiliki
dua daun bunga dan mengendalikan
pikiran Sahasrara Chakra (terletak diatas titik
paling atas dari kepala) mempunyai
seribu daun bunga. Disini Yogi telah
meperoleh Kesadaran Kosmis.

APAKAH KEKUATAN KUNDALINI? Menurut Kitab-kitab Tantra, ada
kekuatan hebat yang sangat rahasia
di dalam tubuh manusia yang disebut
kekuatan Kundalini atau kekuatan
ular. Ia berbaring seperti seekor ular
dalam gulungan atau bentuk yang tidak aktif pada dasar dari tulang
belakang di Muladhara Chakra. (Tiga
dari saraf yang paling penting dari
tubuh manusia, Sushumna, Ida dan
Pinggala, juga berawal dari titik yang
sama). Menurut Tantra, karena kekuatan yang hebat ini tetap tidur
(dormant) selama kehidupan
seseorang, kebanyakan orang tidak
menyadari keberadaannya. Dipercayai
bahwa ketika seorang manusia
mengembangkan spiritualitas dengan meditasi atau latihan Pranayama,
kekuatan ini bangkit ke atas
perlahan-lahan melalui saraf
Sushumna. Bergeraknya ke atas
secara perlahan dari kekuatan
Kundalini ini dikenal sebagai kebangkitan dari Kundalini. Kekuatan ini begerak ke atas secara
perlahan-lahan dan mantap dan tidak
melesat ke atas dalam satu garis lurus.
Ketika melewati setiap pusat batin
(psychic center), orang itu akan
memiliki kendali penuh atas organ- organ indriyanya. Misalnya, bila ia
mencapai Manipura Chakra di
seberang pusar, orang itu akan
mempunyai kendali penuh atas atas
pandangan. Tidak ada Samadhi
(persatuan dengan Tuhan) yang dapat dilakukan tanpa kebangkitan
kekuatan ini. Dikatakan bahwa
kekuatan Kundalini melewati keenam
Chakra dan akhirnya bersatu dengan
Sahasrara di atas (tiara, crown) dari
kepala. Ketika ini terjadi orang tersebut telah mencapai kesadaran
kosmis, bentuk tertinggi dari
pengejawantahan (Tuhan).

MENGAPA ORANG-ORANG HINDU
TIDAK MEMBICARAKAN TANTRA?
Aku kira satu-satunya alasan adalah
karena sifat erotik dari beberapa
bagian kitab-kitab Tantra. Sayangnya,
Tantra juga membahas masalah-
masalah magi hitam (black magic) dan
latihan-latihan yoga-seks antara pengikut wanita dan pria. Menurut
Tantrisme, tindakan demikian itu akan
membantu para penganut untuk
menjelajahi indriya mereka dari pada
ditundukkaan oleh mereka, dan
untuk secara nyata mempergunakan energi seksual mereka untuk
peningkatan spiritual. Penganut
wanita yang ambil bagian dalam
latihan-latihan erotik ini dianggap
seorang Sakti. Terpisah dari apa yang
kukatakan di atas, dalam banyak praktek Tantrik para penganutnya
mengikut "Lima M." Yaitu Madya
(anggur), Mamsa (daging), Matsya
(ikan), Mudra (nasi keras) dan
Maithuna (persatuan seksual). Selama
pelaksanaan upacara tertentu, para penganut Tantra bahkan
mengunakan obat-obatan dan kimia. Salah satu dari praktek Tantrik dikenal
dengan nama Chakra Pooja, atau
"pemujaan melingkar" (circle
worship). Dalam upacara ini sejumlah
pasangan laki-laki dan wanita
bertemu di tengah malam di tempat yang dipilih, misalnya sebuah
kuburan dan melakukan "hubungan
seks suci" (holy intercouse). Persatuan
seks ini sangat rumit dan terperinci,
mulai dengan tindakan-tindakan
"pemujaan badan." Banyak dari ukiran dan lukisan erotik di India
mengambarkan kegiatan-kegiatan
Chakra Pooja ini. Sekalipun
kebanyakan agama, termasuk agama
Hindu (menurut Hukum Manu),
melarang hubungan seks selama menstruasi, Tantra malah
mendorongnya dengan keyakinan
bahwa selama periode ini energi
seorang wanita ada pada puncaknya.
Ada Mudra atau gerak tangan yang
khas Tantrisme, kebanyakan melambangkan kegiatan seksual.
Bahkan lambang AUM tampak dalam
banyak Tantra sebagai sebuah simbol
mistik yang menekankan persatuan
pria dan wanita. Tantrisme memiliki
padanannya dalam Jainisme dan juga Buddhisme, yang memiliki empat
aliran Tantra. Seluruh upacara erotik ini bertentangan dengan dasar
fundamental dari agama Hindu.
Sekarang kamu tahu dengan pasti
alasan mengapa banyak sarjana
Hindu tidak ingin mendiskusikan Tantra. Pada saat yang sama, setiap
orang mungkin heran kenapa kitab-
kitab yang memberi kita pengetahuan
tentang kekuatan Kundalini dalam
badan, Mantra-mantra dan Yantra-
Yantra juga menggunakan anggur dan seks. Keberadaan dari Tantra di India
adalah contoh lain dari toleransi
Hindu. Di dalam agama lain, proses
berpikir seperti dalam Tantrisme
sudah ditindas dengan kekerasan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar